ciri-ciri umum masyarakat adat Suku Dayak

kali ini saya akan membahas ciri-ciri umum masyarakat adat Suku Dayak, karena saya sendiri adalah ber suku dayak maka saya akan menjelaskan apa saja ciri-ciri umum masyarakat dayak di kalimantan, khususnya Kalimantan Barat

1. Senjata Kebanggaan Orang Dayak 
mandau suku dayak di kalimantan
Mandau, pic by:boombastis.com
    di suku mana pun di belahan bumi manapun, setiap suku pasti ada yang namanya senjata tradisional yang mana merupakan alat perlindungan diri dari kemungkinan ancaman atau alat untuk berburu, pada zaman dahulu masyarakat dayak sangat bergantung pada alam, semua orang dayak harus bisa berburu untuk bertahan hidup,bahkan dulu sebelum kemerdekaan Indonesia, masyarakat adat suku dayak dalam sejarahnya pernah ada adat atau tradisi Ngayau (kayau) atau cari kepala manusia sebagai syarat untuk melamar seorang gadis untuk dijadikan istrinya, dan senjata-senjata tradisional yang digunakan pada saat itu adalah Mandau, Sumpit, kujur/ Tombak, ini merupakan senjata Favorit pada masa itu untuk mengayau, namun menurut ceritanya tradisi ngayau ini sudah di hapus pada tahun 1874 melalui musyawarah yang berbulan-bulan lamanya, seluruh sub-sub suku dayak pada masa itu berkumpul untuk membahas adat ngayau atau kayau ini dan setelah pedebatan panjang akhirnya didapat kesepakatan untuk menghapus tradisi atau adat ngayau dari suku dayak yang dikenal dengan Perjanjian Tumpang Anoi dengan alasan Kemanusiaan. meskipun adat ngayau sudah dihapus dari suku dayak, tetapi alat-alat tradisional masih tetap dipergunakan untuk berburu di hutan, dan sampai sekarang masyarakat adat suku dayak masih memelihara Mandau, Sumpit, Tombak/Kujur, dan alat-alat tradisional lainnya. nah itulah senjata kebanggaan suku dayak yang sekaligus menjadi ciri Khas dari suku dayak itu sendiri.
sumpit sekaligus tombak suku dayak, picture by:Indomiliter.com

2. Rumah Betang
rumah betang 1894, picture by:COLLECTIE TROPENMUSEUM

    Rumah betang, mungkin asing ditelinga anda jika anda orang luar pulau kalimantan, ya rumah betang juga merupakan ciri khas suku dayak, rumah panggung yang sanggat tinggi kira-kira 3-5 meter dari tanah, yang bentuknya memanjang dan dihuni oleh banyak keluarga, rumah betangpanjang tidak kurang dari 30 meter dan lebarnya tidak kurang dari 10-15 meter, bahkan rumah betang khas suku dayak ini ada yang mencapai panjang 150 meter dan lebarnya 30 meter, dan dihuni ratusan jiwa didalamnya, namun seiring perkembanggan zaman, rumah betang perlahan mulai ditinggalkan dan masyarakat lebih memilih membangun rumah sendiri dengan keluarganya, tapi masih ada rumah betang yang dihuni oleh banyak keluarga, dan bukan hanya itu, seiring perkembanggan zaman juga, masyarakt tetap mempertahankan Identitas rumah betang, hanya saja beralih Fungsi dari dulunya sebagai tempat tinggal namun sekaran dijadikan tempat pelatihan atau sanggar dan dijadikan tempat mini musium wisatawan, dengan tujuan memperkenalkan sekaligus melestarikan adat dan budaya ditengah terpaan modernisasi. semoga saja kita bisa mempertahankan adat dan budaya ini.
Rumah Betang Sekarang, Picture by:http://wisatapontianak.com

3. Alat Musik Tradisional Dayak Kalimantan Barat
maaf belum selesai : hehe
oke kita lanjut, apa saja sih alat musik tradisional orang suku dayak kalimantan barat?

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang pertama Sape atau Sapek


picture: http://pakdheetnik.blogspot.co.id

     Alat musik sapek ini sebenarnya berasal dari suku dayak di kalimantan, baik itu Dayak Indonesia, Dayak Malaysia, maupun Dayak Brunei. alat musik ini seklias hampir mirip dengan gitar namun sebenarnya sangat berbeda, fret (batas nada, dalam istilah setempat disebut lasar) yang jumlahnya belasan pada gitar namun pada sapek itu hanya 2-3 saja, bahkan kadang tidak ada sama sekali yang terletak pada bagian leher. Hampir seluruh lasar terpasang di bagian tubuh. Keunikan lainnya, lasar-lasar itu bisa digeser atau dipindah-pindah, karena pemasangannya tidak tertanam permanen seperti gitar, melainkan ditempelkan dengan lem yang sangat kental dan tak pernah kering, yang terbuat dari madu-lebah. Dengan cara pemindahan lasar itulah laras atau "susunan-nada" (modus) sapek berganti-ganti.

     Jika kita cermati struktur alatnya, sapek merupakan jenis lut-siter (lute-zither), yakni campuran antara lut (berleher, kawat terbentang melebihi tubuh) dan siter (bentangan kawat pada tubuh). Bahkan untuk sapek yang seluruh lasar-nya berada di bagian tubuh, ia adalah siter, dan leher dalam sapek seperti itu hanya berupa "sambungan" antara tubuh dan kepala (tempat di mana pengencang dawai menancap).

Hiasan di bagian kepala dan pangkal biasanya berbentuk binatang mitologis, yang dianggap punya kekuatan untuk menaklukan unsur apa pun yang akan mengganggu. Jenis binatang yang paling banyak diukirkan adalah burung engang dan anjing. Hiasan-hiasan yang berbentuk meliuk konon adalah binatang sejenis lintah, yang licin, yang pandai menelusup ke sana-sini seperti bunyi musik yang juga lihai menelusup hati, mencari dan membuat jalan pengembaraan batin.

Sapek biasa dimainkan sebagai instrumen menyendiri (melulu musik) atau juga untuk iringan tari. Sapek adalah salah satu musik Dayak yang spesial. Walaupun banyak orang yang bisa main, namun para pemain yang khusus memiliki teknik yang spesial pula, memiliki cara tersendiri baik untuk jari-jari tangan kiri (yang berpindah-pindah memainkan nada) maupun tangan kanannya yang memetik. (Endo Suanda, disarikan dari wawancara dengan Dominikus Ayub, pemain sapek di Pontianak, Kalimantan Barat).

sumber artikel: http://tikarmedia.or.id

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang kedua adalah keledik

sumber gambar:https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id
     Keledi adalah alat musik tiup tradisional yang berasal dari Kalimantan Barat. Keledik / Kedire ini merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dan benang. Keledi atau dibuat dari buah labu yang sudah tua (berumur 5-6 bulan) kemudian dikeluarkan isinya, direndam selama satu bulan, dan selanjutnya dikeringkan. Buah labu dan batang-batang bambu disatukan dengan menggunakan perekat dari sarang kelulut (sejenis lebah hutan berukuran kecil). Alat musik ini menghasilkan nada pentatonik. keledi dimainkan untuk mengiringi nyanyian tradisional, tarian, teater tutur (berupa syair dalam nyanyian yang berisi nasihat dan petuah) serta saat upacara adat pada suku bangsa Dayak.

sumber artikel:tradisikita.my.id

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang ketiga adalah Agukng/gong

picture:http://tiaraasdiana-putri.blogspot.co.id
     Agukng adalah alat musik tradisional yang kita kenal sebagai Gong atau masyarakat suku dayak seberuang menyebutnya KetawaQ. Alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul ini merupakan salah satu alat musik yang kerap dipakai dan dianggap sakral. Agukng / Gong dapat ditemui hampir di seluruh kelompok Dayak dan dipercaya diturunkan langsung oleh para dewa dari kayangan untuk dimainkan dalam upacara-upacara adat. Instrumen ini dipercaya dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan roh para leluhur atau makhluk gaib lainnya. Hal ini karena Agukng memiliki suara atau  bunyi yang agung untuk mengiring kedatangan roh para leluhur atau makhluk gaib yang dapat membantu dalam melaksana ritual. 

sumber artikel:tradisikita.my.id

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang keempat adalah Tarah Umat

     Alat musik terah umat berasal dari Kalimantan Barat yang fungsinya tidak beda jauh dengan gamelan jawa.  Umat itu dalam bahasa daerah Kalimantan artinya adalah besi. Alat musik tradisional Kalimantan Barat ini memang terbuat dari besi yang dimainkan dengan cara dipukul, maka disebut dengan Terah Umat.

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang kelima adalah Entebong

entebong alat musik tradisional kalbar
pic:googlepicture
      Entebong adalah salah satu alat musik Kalimantan Barat yang terbuat dari kayu dan kulit binatang yang lebih kita kenal seperti kendang/gendang. Memang alat musik Entebong ini bentuknya seperti gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik satu ini terdapat di Kabupaten Sekadau yang dibuat oleh suku Dayak Mualang.

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang ketujuh adalah Kangkung
Kangkuang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul dan terbuat dari kayu yang diukir sedemikian rupa. Dibuat oleh masyarakat suku Dayak Banuaka di daerah Kapuas Hulu.

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang kedelapan adalah Kangkung
Rabab atau yang biasa dipanggil rebab adalah alat musik tradisional Kalimantan Barat yang cara memainkannya dengan digesek. Alat musik ini dibuat oleh suku Dayak Uut Danum.

Alat musik tradisional suku dayak kalimantan Barat yang kesembilan adalah Balikan
Balikan atau Kuranting adalah alat musik petik sejenis dengan alat musik Sapek namun ukurannya sedikit lebih kecil seperti ukulele. Alat musik tradisional ini dibuat oleh suku Dayak yang tinggal di daerah Kapuas Hulu.

mungkin masih ada alat-alat musik tradisional dayak yang belum keekspost, jadi tidak menutup kemungkinan masih ada yang ketinggalan hehe,,
demikianlah postingan tentang ciri-ciri umum masyarakat adat suku dayak, semoga bermanfaat dan lebih mengenal orang dayak biar bisa cinta dayak 😁😀😆

Related Posts

ciri-ciri umum masyarakat adat Suku Dayak
4/ 5
Oleh
2 Komentar untuk "ciri-ciri umum masyarakat adat Suku Dayak"

Memang, tiap suku indonesia memiliki ciri tersendiri gan.. thanks infonya,,

Tombaknya serem . Kalo perang jaman dulu