hallo sahabat sintang online, apa kabar kalian semua, semoga selalu dalam keadaan terbaiknya amin,,
btw sudah lama sekali tidak membicarakan sesuatu di blog ini, mungkin kali ini kita perlu membahas atau bercerita sedikit tentang suku dayak, khususnya dayak seberuang.
saya adalah orang dayak, dan kemarin-kemarin saya sempat melakukan penelitian untuk kebutuhan akademis saya yang saya angkat dengan judul "kedudukan Hukum adat dalam lingkungan masyarakat adat dayak seberuang di desa benua kencana" tujuan saya meneliti ini adalah untuk mengetahui bagaimana kekuatan suatu hukum yang tidak tertulis didalam masyarakatnya pada era modern sekarang, tujuan lain juga adalah memperkenalkan suku saya sendiri dalam suatu bentuk studi dalam skripsi yang berharap ada yang mau membaca dan mengetahui sedikit tentang suku saya, yaitu suku dayak seberuang.
pada penelitian saya, saya menemukan banyak hal-hal unik, saya banyak bertememu tetua-tetua adat dayak seberuang, saya banyak belajar disitu
terlepas dari hasil penelitian, disini saya akan bercerita sedikit tentang suku dayak masa ke masa, menurut hasil observasi dan wawancara serta diskusi non formal.
1. ternyata suku dayak seberuang adalah suku pengembara
ya poin satu ini adalah , ternyata suku dayak seberuang adalah suku pengembara, singkat cerita, suku dayak seberuang berada di daerah pedalaman Sungai seberuang yang terletak di perbatasan kapuas hulu dan sintang tepatnya di sejiram, menurut curhat para tetua-tetua di sana, orang dayak seberuang yang sekarang berada di desa benua kencana dan di daerah lain, bisa disebut suku dayak seberuang lari/pengembara, mereka migrasi besar-besaran pada masa itu tidak tahu pasti tahunnya namun yang jelas, menurut cerita mereka lari dari suatu suku yang mereka segani, mereka kalah dalam hal kekuatan baik itu ilmu atau pertempuran, konon, saking takutnya suku ini, mereka mengalami gejolak yang teramat besar membuat mereka terpaksa untuk meninggalkan kampung halamannya, ada juga versi lain yang mengatakan bahwa suku dayak seberuang memang suku yang sanggat gemar mengembara dan menjelajah hulu sungai, entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi yang jelas bahwa suku dayak seberuang dan tanah seberuang berada di sungai seberuang.
namun ada cerita lanjutannya yang mengatakan bahwa, suku dayak seberuang migrasi besar-besaran pada masa itu, dan menyebar, namun mereka punya perjanjian yang unik, yaitu dimana ada suara "Raung"(jenis kodok/katak yang memiliki kulit kasar kayak pasir hehe) maka disitulah mereka akan tinggal, dan disitulah tempat atau keberadaan suku dayak seberuang, dimana ada raung disitu ada suku dayak seberuang.
nah itulah salah satu cerita unik dari suku dayak seberuang, namun percaya tidak percaya memang benar bahwasanya dimana ada suara "Raung" disitu pasti ada suku dayak seberuang, khususnya di pedalaman kalimantan.
2. suku dayak tanpa tato
ternyata suku dayak seberuang di desa benua kencana, sedikit berbeda dengan dayak lain, yaitu biasanya pada suku dayak lain, tato adalah hal yang sanggat biasa dan bahkan ada suku-suku tertentu yang mewajibkan sukunya bertato, nah didalam suku dayak seberuang menurut pengamatan saya didesa benua kencana kecamatan tempunak, mereka tidak memiliki tradisi bertato, entah apa alasannya pada saat itu saya sampai bertanya kepada tetua adat disana dan jawaban mereka hanya mengatakan, tidak semua orang bisa atau boleh bertato, di suku dayak seberuang, memang jarang melihat orang yang bertato dengan corak-corak tertentu, menurut mereka bahwa orang bertato memiliki derajat yang berbeda artinya orang-orang yang berani bertato adalah rang-orang yang bisa mempertanggungjawabkan tatonya, namun bukan bearti suku dayak seberuang tidak boleh bertato lo ya,, itu hanya bukan tradisi mereka, bahkan banyak sekarang masyarakatnya yang bertato namun dalam tanda kutip tato BIASA hanya mengikuti trend aja, jadi dapat saya simppulkan bahwa suku dayak seberuang bukan suku yang identik dengan tato, terlepas dari apa alasannya namun yang jelas mereka menganggap orang-orang tertenu dan mereka menilai dirinya sendiri apakah pantas atau tidak mengenakan corak-corak tertentuk untuk digoreskan dikulit atau tubuhnya, memang suku yang introspektif.
3. sebenarnya masih banyak hal-hal unik yang ada dalam masyarakat adat suku dayak seberuang didesa benua kencana, seperti gaya hidup, ritual unik dan pola pikir, namu disini kita akan berbicara topik lain selain hal unik tersebut.
setelah saya menceritakan hal unik yang saya temukan sendiri dalam lingkungan masyarakat adat dayak seberuang, sekarang saya akan membahas apa saja penemuan-penemuan saya diluar dari hasil penelitian saya,.
yang perlu kita ketahui sob, suku dayak seberuang memang suku yang identik dengan alam dan pedalaman, tapi tahukah anda beerapa hal yang saya temukan ini ternyata jauh dari yang kita fikirkan:
1. madern
siapa bilang suku dayak seberuang kolot, norak, tradisional dan primitif, seperti yang saya temui dilapangan, ternyata suku dayak seberuang dulu dan sekang sangat jauh berbeda, dari segi pola pikir, suku dayak seberuang sudah maju, kebanyakan dari mereka bisa membaca dan menulis, dan bisa berbahasa indonesia, mereka juga sangat mengenal betul perkembangan zaman, seperti informasi, teknologi dll, tak jarang mereka memiliki perangkat-perangkat moderen dalam kehidupan tradisional mereka, sebagai contoh, mereka bisa menggunakan alat-alat pemotong rumput, senso pemotong kayu, dll, mereka hebat dalam hal itu, mereka bisa memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi serta perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan adat istiadatnya.
2. mereka tak sekejam yang ada dalam presepsi banyak orang
mereka suku dayak pada umumnya yang dianggap sangat kejam dan menakutkan bagi banyak orang, terutama dari mereka yang belum pernah mampir ke kehidupan rang dayak, banyak teman saya di kampus yang mengatakan, suku dayak menakutkan, suku dayak kejam, dan mereka primitif, dan saya menanyakan dari mana anda mengambil presepsi itu, ternyata pemahaman tersebut merka dapatkan dari dunia online, dari mulut ke mulut, dan dari tragedi sampit.
padahal itu semua tidak lah benar kalau suku dayak kejam, primitif, banyak ilmu, dan mereka patut diwaspadai, mengapa saya berani mengatakan demikian, karena pada dasarnya sebelum anda melihat langsung ke sana, anda tidak akan benar-benar tahu seperti apa watak suku dayak yang sebenarnya.
disini saya mengambil contoh bahwa suku dayak tidak kejam dan tidak perlu ditakuti adalah:
suku dayak seberuang sangat terbuka dengan dunia luar, mereka tidak pernah membunuh orang kok, mereka bahkan sangat senang jika ada orang asing yang datang dan menyapa mereka, suku dayak seberuang bisa menyesuaikan diri dengan alam, mereka juga bisa menyesuaikan diri dengan zaman, seperti yang saya jelaskan bahwasanya, dayak bukan hanya kejam, tetapi mereka juga buas, kepada hewan buruan mereka hehe,,
serius saya akan menjamin keselamatan anda, ketika anda datang ke lingkungan masyarakat adat dayak seberuang dengan itikat baik, saya berani jamin itu, kalian akan dijamu, karena suku dayak seberuang memiliki moto yang sangat bagus:"anang ke urang, ukui naik kerumah diberik makai" yang artinya, jangankan orang, anjing datang kerumah aja di kasi makan.
WHy?, alasannya jelas, mereka sangat menghargai kehidupan.
DAYAK SEBERUANG DULU DAN SEKARANG
dari berbgai referensi dan pengalaman saya sendiri melihat secara langsung, perbedaan dayak seberuang yang dulu dan sekarang sangatlah berbeda, dulu suku dayak mengenal yang namanya kayau (berburu kepala) sekarang tidak, dulu dayak seberuang sanggat tertutup, sekarang mereka welcome, dulu dayak seberuang bodoh sekarang mereka pintar, dulu dayak seberuang takut dengan perkembangan jaman, sekarang mereka takut adat-istiadat dan tradisi mereka tergerus oleh zaman itu sendiri.
dalam dunia modern, memang banyak hal-ha positif namun banyak juga dampak egatif terhadap, hal-hal yang berbau tradisional, bukan hanya suku dayak, suku-suku lain juga merasakan betapa dampak negatif dari perkembangan zaman, banyak hal-hal yang berbau tradisional perlahan-lahan hilang, namun beruntungnya masyarakat tradisional sudah mulai menyadari bagaimana tetap bertahan dalam serangan jaman.
saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa disini, saya hanya ingin mengatakan bahwasanya adat itu baik, kemajuan juga baik, adat atau tradisi adalah identitas suatu bangsa yang seharunya dipertahankan dan dilestarikan jangan sampai kehangan identitas itu hanya karena zaman.
kemajuan dan perkembangan zaman memang sanggat baik, namun alangkah bijaknya jika kita bisa menyaring apa yang pantas dan tidak pantas, bagaimana seharusnya menyikapi perkembangan itu, disini saya ingin sampaikan bahwa perkembangan zaman tidak bisa dilawan, tapi bisa kita manfaatkan, dengan kemajuan zaman, maka akan banyak kemudahan, zaman itu baik, yang tidak baik hanyalah kesalahan dalam menerima dan memaknainya.
mungkin begitu aja cerita saya, karena tangan sudah mulai keram, hehe, dan kata-kata sudah ngaur juga, semoga saja kita bisa bijak dalam hidup ya sob. 😊😊
btw sudah lama sekali tidak membicarakan sesuatu di blog ini, mungkin kali ini kita perlu membahas atau bercerita sedikit tentang suku dayak, khususnya dayak seberuang.
saya adalah orang dayak, dan kemarin-kemarin saya sempat melakukan penelitian untuk kebutuhan akademis saya yang saya angkat dengan judul "kedudukan Hukum adat dalam lingkungan masyarakat adat dayak seberuang di desa benua kencana" tujuan saya meneliti ini adalah untuk mengetahui bagaimana kekuatan suatu hukum yang tidak tertulis didalam masyarakatnya pada era modern sekarang, tujuan lain juga adalah memperkenalkan suku saya sendiri dalam suatu bentuk studi dalam skripsi yang berharap ada yang mau membaca dan mengetahui sedikit tentang suku saya, yaitu suku dayak seberuang.
pada penelitian saya, saya menemukan banyak hal-hal unik, saya banyak bertememu tetua-tetua adat dayak seberuang, saya banyak belajar disitu
terlepas dari hasil penelitian, disini saya akan bercerita sedikit tentang suku dayak masa ke masa, menurut hasil observasi dan wawancara serta diskusi non formal.
1. ternyata suku dayak seberuang adalah suku pengembara
ya poin satu ini adalah , ternyata suku dayak seberuang adalah suku pengembara, singkat cerita, suku dayak seberuang berada di daerah pedalaman Sungai seberuang yang terletak di perbatasan kapuas hulu dan sintang tepatnya di sejiram, menurut curhat para tetua-tetua di sana, orang dayak seberuang yang sekarang berada di desa benua kencana dan di daerah lain, bisa disebut suku dayak seberuang lari/pengembara, mereka migrasi besar-besaran pada masa itu tidak tahu pasti tahunnya namun yang jelas, menurut cerita mereka lari dari suatu suku yang mereka segani, mereka kalah dalam hal kekuatan baik itu ilmu atau pertempuran, konon, saking takutnya suku ini, mereka mengalami gejolak yang teramat besar membuat mereka terpaksa untuk meninggalkan kampung halamannya, ada juga versi lain yang mengatakan bahwa suku dayak seberuang memang suku yang sanggat gemar mengembara dan menjelajah hulu sungai, entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi yang jelas bahwa suku dayak seberuang dan tanah seberuang berada di sungai seberuang.
namun ada cerita lanjutannya yang mengatakan bahwa, suku dayak seberuang migrasi besar-besaran pada masa itu, dan menyebar, namun mereka punya perjanjian yang unik, yaitu dimana ada suara "Raung"(jenis kodok/katak yang memiliki kulit kasar kayak pasir hehe) maka disitulah mereka akan tinggal, dan disitulah tempat atau keberadaan suku dayak seberuang, dimana ada raung disitu ada suku dayak seberuang.
nah itulah salah satu cerita unik dari suku dayak seberuang, namun percaya tidak percaya memang benar bahwasanya dimana ada suara "Raung" disitu pasti ada suku dayak seberuang, khususnya di pedalaman kalimantan.
2. suku dayak tanpa tato
ternyata suku dayak seberuang di desa benua kencana, sedikit berbeda dengan dayak lain, yaitu biasanya pada suku dayak lain, tato adalah hal yang sanggat biasa dan bahkan ada suku-suku tertentu yang mewajibkan sukunya bertato, nah didalam suku dayak seberuang menurut pengamatan saya didesa benua kencana kecamatan tempunak, mereka tidak memiliki tradisi bertato, entah apa alasannya pada saat itu saya sampai bertanya kepada tetua adat disana dan jawaban mereka hanya mengatakan, tidak semua orang bisa atau boleh bertato, di suku dayak seberuang, memang jarang melihat orang yang bertato dengan corak-corak tertentu, menurut mereka bahwa orang bertato memiliki derajat yang berbeda artinya orang-orang yang berani bertato adalah rang-orang yang bisa mempertanggungjawabkan tatonya, namun bukan bearti suku dayak seberuang tidak boleh bertato lo ya,, itu hanya bukan tradisi mereka, bahkan banyak sekarang masyarakatnya yang bertato namun dalam tanda kutip tato BIASA hanya mengikuti trend aja, jadi dapat saya simppulkan bahwa suku dayak seberuang bukan suku yang identik dengan tato, terlepas dari apa alasannya namun yang jelas mereka menganggap orang-orang tertenu dan mereka menilai dirinya sendiri apakah pantas atau tidak mengenakan corak-corak tertentuk untuk digoreskan dikulit atau tubuhnya, memang suku yang introspektif.
3. sebenarnya masih banyak hal-hal unik yang ada dalam masyarakat adat suku dayak seberuang didesa benua kencana, seperti gaya hidup, ritual unik dan pola pikir, namu disini kita akan berbicara topik lain selain hal unik tersebut.
setelah saya menceritakan hal unik yang saya temukan sendiri dalam lingkungan masyarakat adat dayak seberuang, sekarang saya akan membahas apa saja penemuan-penemuan saya diluar dari hasil penelitian saya,.
yang perlu kita ketahui sob, suku dayak seberuang memang suku yang identik dengan alam dan pedalaman, tapi tahukah anda beerapa hal yang saya temukan ini ternyata jauh dari yang kita fikirkan:
1. madern
siapa bilang suku dayak seberuang kolot, norak, tradisional dan primitif, seperti yang saya temui dilapangan, ternyata suku dayak seberuang dulu dan sekang sangat jauh berbeda, dari segi pola pikir, suku dayak seberuang sudah maju, kebanyakan dari mereka bisa membaca dan menulis, dan bisa berbahasa indonesia, mereka juga sangat mengenal betul perkembangan zaman, seperti informasi, teknologi dll, tak jarang mereka memiliki perangkat-perangkat moderen dalam kehidupan tradisional mereka, sebagai contoh, mereka bisa menggunakan alat-alat pemotong rumput, senso pemotong kayu, dll, mereka hebat dalam hal itu, mereka bisa memanfaatkan kemajuan dan perkembangan teknologi serta perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan adat istiadatnya.
2. mereka tak sekejam yang ada dalam presepsi banyak orang
mereka suku dayak pada umumnya yang dianggap sangat kejam dan menakutkan bagi banyak orang, terutama dari mereka yang belum pernah mampir ke kehidupan rang dayak, banyak teman saya di kampus yang mengatakan, suku dayak menakutkan, suku dayak kejam, dan mereka primitif, dan saya menanyakan dari mana anda mengambil presepsi itu, ternyata pemahaman tersebut merka dapatkan dari dunia online, dari mulut ke mulut, dan dari tragedi sampit.
padahal itu semua tidak lah benar kalau suku dayak kejam, primitif, banyak ilmu, dan mereka patut diwaspadai, mengapa saya berani mengatakan demikian, karena pada dasarnya sebelum anda melihat langsung ke sana, anda tidak akan benar-benar tahu seperti apa watak suku dayak yang sebenarnya.
disini saya mengambil contoh bahwa suku dayak tidak kejam dan tidak perlu ditakuti adalah:
suku dayak seberuang sangat terbuka dengan dunia luar, mereka tidak pernah membunuh orang kok, mereka bahkan sangat senang jika ada orang asing yang datang dan menyapa mereka, suku dayak seberuang bisa menyesuaikan diri dengan alam, mereka juga bisa menyesuaikan diri dengan zaman, seperti yang saya jelaskan bahwasanya, dayak bukan hanya kejam, tetapi mereka juga buas, kepada hewan buruan mereka hehe,,
serius saya akan menjamin keselamatan anda, ketika anda datang ke lingkungan masyarakat adat dayak seberuang dengan itikat baik, saya berani jamin itu, kalian akan dijamu, karena suku dayak seberuang memiliki moto yang sangat bagus:"anang ke urang, ukui naik kerumah diberik makai" yang artinya, jangankan orang, anjing datang kerumah aja di kasi makan.
WHy?, alasannya jelas, mereka sangat menghargai kehidupan.
DAYAK SEBERUANG DULU DAN SEKARANG
dari berbgai referensi dan pengalaman saya sendiri melihat secara langsung, perbedaan dayak seberuang yang dulu dan sekarang sangatlah berbeda, dulu suku dayak mengenal yang namanya kayau (berburu kepala) sekarang tidak, dulu dayak seberuang sanggat tertutup, sekarang mereka welcome, dulu dayak seberuang bodoh sekarang mereka pintar, dulu dayak seberuang takut dengan perkembangan jaman, sekarang mereka takut adat-istiadat dan tradisi mereka tergerus oleh zaman itu sendiri.
dalam dunia modern, memang banyak hal-ha positif namun banyak juga dampak egatif terhadap, hal-hal yang berbau tradisional, bukan hanya suku dayak, suku-suku lain juga merasakan betapa dampak negatif dari perkembangan zaman, banyak hal-hal yang berbau tradisional perlahan-lahan hilang, namun beruntungnya masyarakat tradisional sudah mulai menyadari bagaimana tetap bertahan dalam serangan jaman.
saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa disini, saya hanya ingin mengatakan bahwasanya adat itu baik, kemajuan juga baik, adat atau tradisi adalah identitas suatu bangsa yang seharunya dipertahankan dan dilestarikan jangan sampai kehangan identitas itu hanya karena zaman.
kemajuan dan perkembangan zaman memang sanggat baik, namun alangkah bijaknya jika kita bisa menyaring apa yang pantas dan tidak pantas, bagaimana seharusnya menyikapi perkembangan itu, disini saya ingin sampaikan bahwa perkembangan zaman tidak bisa dilawan, tapi bisa kita manfaatkan, dengan kemajuan zaman, maka akan banyak kemudahan, zaman itu baik, yang tidak baik hanyalah kesalahan dalam menerima dan memaknainya.
mungkin begitu aja cerita saya, karena tangan sudah mulai keram, hehe, dan kata-kata sudah ngaur juga, semoga saja kita bisa bijak dalam hidup ya sob. 😊😊
Suku Dayak seberuang riwayatmu kini
4/
5
Oleh
Om Ebet
0 Komentar untuk "Suku Dayak seberuang riwayatmu kini"